PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH BATANG PADI SEBAGAI PUPUK DALAM RANGKA PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI DI KAMPUNG CALUNG DESA PULO KECAMATAN CIRUAS KABUPATEN SERANG

 Muhamad Nikmatullah1
1Education of Biology,  Sultan Ageng Tirtayasa University, INDONESIA.
(E-mail: muhamadnikmatullah@ymail.com )


1.      PENDAHULUAN
Indonesia merupakan penghasil tanaman padi terbesar di dunia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya lahan yang digunakan sebagai areal persawahan. Luas lahan tanaman padi di Indonesia pada tahun 2011 sekitar 13.203.643.00 ha sebesar 49.80 ku/ha, dengan produksi 65.756.904.00 ton, salah satu daerah penghasil padi di Indonesia adalah Provinsi Banten. Mayoritas komoditi pertanian di Banten adalah padi, dengan luas areal lahan 39.702.00 ha mencapai produksi 49.11 ku/ha (bpps nasional, 2012). Hasil pertanian padi berupa bulir padi yang telah kuning masak secara morfologi. Umumnya para petani lebih memilih memanen padi berupa bulir, sehingga batang padi jarang digunakan dan bahkan tidak dilakukan pemanfaatannya. Batang padi adalah bahan organik yang sangat diperlukan untuk kebutuhan tanah berupa unsur hara. Kandungan batang padi secara kimia mempunyai 40% N, 30-35% P, 80-85% K, dan 40-50% S, sehingga batang padi dapat memenuhi kebutuhan unsur hara dalam tanah. Kandungan yang ada dibatang padi, dengan penggunaan bahan limbah batang padi 1 ton. Berikut rasio jika digunakan sebagai pupuk, C/N I8.88, C- organik (%) 35.11, N (%) 1.86 P205 (%) 021, K2O (%) 5.35, Kadar Air (%) 55% dan dari hasil tersebut setara dengan 41,3 Kg pupuk urea, 5,8 Kg SP36, 89,17 kg KCl per ton kompos atau total 136,27 kg NPK per ton kompos kering (Marlina.N Dan Askar.S. 2004. Dalam survei di lapangan, banyak limbah batang padi pada saat panen dibiarkan begitu saja, dan ini sangat disayangkan sekali ketika limbah batang padi tidak dimanfaatkan, kebiasaan petani langsung membakarnya ketika selesai panen, dan perlu diketahui bersama di saat pembakaran batang padi di areal persawahan akan menyebabkan unsur kesuburan tanah berkurang. Oleh karena itu hal ini harus dicegah dan diberikan solusi yakni melalui sosialisasi dalam pelatihan pembuatan pupuk organik.
Berdasarkan data dan kondisi, lokasi yang kami ambil untuk program tersebut bertempat di kampung Calung Desa Pulo Kecamatan-Ciruas Kabupaten Serang, alasannya karena areal lahan yang digunakan kampung tersebut mayoritas lahan tanaman, dengan asumsi perbandingan sekitar 90% lahan untuk padi dan 10% palawija kemudian sistem pertanian di desa Pulo berupa padi-padi-palawija dengan kondisi inilah sangat potensial sekali untuk diadakannya pelatihan pupuk limbah batang padi.

2. ISI
2.1. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Program pelatihan pembuatan pupuk limbah batang padi ini akan dilaksanakan bagi masyarakat kampung Calung, Desa Pulo, kecamatan Ciruas, Serang-Banten. Secara geografis, kampung Calung memiliki potensi luas areal lahan pertanian 588 Ha. Jumlah penduduknya secara global 4238 jiwa yang terdiri dari 2548 perempuan 1690 laki-laki dengan jumlah kepala keluarga (KK) 1117 orang. Mayoritas mata pencaharian penduduk 90% sebagai petani, petani padi ataupun palawija. 8% sebagai karyawan swasta dan 2 % sebagai pegawai negeri. Luas lahan desa Pulo adalah 430.621 Ha yang terdiri dari pemukiman, persawahan perkebunan dan peternakan ayam potong. Dari segi sosial dan budaya masyarakat ini telah terbiasa dalam bercocok tanam padi-palawija, budi daya ternak kambing, dan ayam dengan sistem bagi hasil pada usaha pertanian ataupun sistem produksi induk anak pada peternakan sehingga dalam hal ini Wilayah kampung Calung desa Pulo memiliki kapasitas yang memadai untuk program pelatihan pengadaan pupuk limbah batang padi.
2.2. METODE PELAKSANAAN
Proses pembuatan pupuk limbah batang padi menggunakan metode bioteknologi pemanfaatan bakteri mencakup proses fermentasi dekomposisi bahan organik padat untuk dapat diolah sebagai bahan pembuatan pupuk organik (Yunilas, 2009,hal 05) sehingga memunculkan nilai ekonomis tersendiri bagi masyarakat sekitar khususnya kelompok petani. Melihat banyaknya limbah batang padi yang tidak dimanfaatkan, disamping itu pengembangan kualitas masyarakat masih minim tentang pemanfaatan limbah batang padi. Kondisi potensial inilah yang harus dimanfaatkan melalui pengadaan pelatihan pupuk limbah batang padi. Dalam pelaksanaannya melalui sosialisasi dan penyuluhan disertai dengan praktik dan pengamatan bimbingan dengan aplikasi dan evaluasi yang berkelanjutan, sehingga Kegiatan tersebut dapat membantu kelompok tani mampu membuat pupuk sendiri dengan metode pembuatan secara sederhana dan dapat dimengerti oleh masyarakat. Hasil akhir dari pelatihan ini adalah pupuk cair limbah batang padi yang dibuat oleh masyarakat. Hal ini menjadikan masyarakat ahli dalam pembuatan produk limbah batang padi, sehingga akan terbentuk Desa mandiri. 
                                                                                                                   
                                                                                                                       
3.      PENUTUP
Program pelatihan pemanfaatan limbah batang padi ini dilaksanakan melalui sosialisasi dan penyuluhan disertai dengan praktik dan pengamatan bimbingan dengan aplikasi dan evaluasi yang berkelanjutan, sehingga diharapkan dapat membantu kelompok tani untuk membuat pupuk sendiri dengan metode pembuatan secara sederhana dan dimengerti oleh masyarakat. Hasil akhir dari pelatihan ini adalah pupuk cair yang dibuat oleh masyarakat kampung Calung. Luaran yang diharapkan ialah  masyarakat yang ahli dalam pembuatan produk limbah batang padi.

DAFTAR PUSTAKA
BPPS Nasional, 2012. Tabel Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi. 1 hlm. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php. 05 Juli 2014, pk.14.30

Marlina.N Dan Askar.S. 2004. Komposisi Kimia Beberapa Bahan Limbah Pertanian Dan Industri Pengolahan Hasil Pertanian. http://www.balitnak.litbang.deptan.go.id. 03 Juli 2014, pk.09.10

Yunilas. 2009. Bioteknologi Jerami Padi Melalui Fermentasi Sebagai Bahan Pakan TernakRuminansia.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/805/1/09E01417.pdf. 05 Juli 2014, pk. 15.05




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Tunda Kuliah